IN_Santri

Inspirasi Santri

Sejarah

Kehadiran Insantri

Oleh : Evie Yunianti

Impian mendirikan kembali jurnalistik Pondok Pesantren Al Falah setelah 7 tahun menghilang akhirnya terwujud.  Alhamdulillah Allah SWT memberikan langkah dan petunjuk-Nya. Semakin terbuka peluang untuk menyusun kembali Insantri yang telah lama menghilang. Suatu moment yang tidak akan pernah terlupakan ketika bertemu dengan orang – orang hebat yang bersukarela untuk membagi ilmu demi membangun kembali INSantri. Inspirasi Santri Al Falah Salatiga itulah kepanjangannya, sebuah nama sederhana yang akan menjadikan harum nama Al Falah dalam bidang jurnalistik.

Tujuh tahun yang lalu jurnalistik AL FALAH memang sudah ada, namanya INSAN AL FALAH. Keberhasilan crew redaksi dalam merancang dan meluncurkan suatu buletin membuat jurnalistik pondok dapat direkam jejak. INSAN AL FALAH yang dikelola oleh Kang Syaifullah pada tahun 2007 ini memang masih sederhana. Dapat dilihat dari desain redaksi yang masih menggunakan Ms. Word. Sayang sekali jika penerbitan INSAN AL FALAH berhenti pada tahun itu hanya karena kehilangan anggota redaksi yang memang sudah lulus dan memutuskan mukim di kampung halaman.

Tahun 2015, tepatnya bulan November penulis menemukan buletin INSAN AL FALAH cetakan pertama tahun 2007 di gudang pesantren. Berawal dari penemuan buletin itulah kemudian muncul ide untuk membangun kembali jurnalistik pondok yang telah lama hilang. Akhirnya pada bulan Desember berikutnya dibangun lagi lembaga pers santri PPTI AL FALAH yang dinamakan INSantri (INspirasi Santri). Perjalanan membangun kembali lembaga jurnalistik pondok yang telah lama vakum memang tidak mudah. Ada banyak sekali lika – liku yang muncul, terutama dari perekrutan crew INSANTRI. Kesulitan itu dikarenakan minimnya kemauan santri dalam bidang jurnalistik. Mareka lebih suka ekstra pesantren bidang keagamaan seperti Qiro’ah, Rebana atau Kaligrafi. Menggugah minat jurnalistik santri memang sangat berat, padahal lembaga jurnalistik merupakan wadah pengkomunikasian pesantren dengan khalayak umum, artinya masyarakat umum akan mengetahui info tentang berita seperti adanya qiro’ah, rebana atau kaligrafi pesantren melalui tulisan dan dokumentasi yang dipublikasikan.

Segenap tenaga sudah dikerahkan untuk membangkitkan semangat santri dalam bidang jurnalistik. Alhamdulillah, Allah memudahkan jalan-Nya hingga akhir Desember 2015 perekrutan crew INSANTRI selesai dengan anggota yang terdiri dari santri putra dan putri. Lengkap sudah elemen yang akan menghidupkan INSANTRI pada dunia jurnalistik. Walau dengan anggota crew yang terdiri dari santri belum memiliki pengalaman dalam jurnalistik, namun mereka berkemauan keras untuk belajar mengembangkan imajinasi dalam dunia jurnalistik, kemauan itulah yang nantinya akan membawa mereka pada kesuksesan bidang jurnalis. Kontribusi perdana team crew dalam mewujudkan INSANTRI adalah membuat tulisan atau karya yang layak dipublikasikan. Karya tersebut seperti cerpen, artikel, berita, puisi, dan lainnya. Karya – karya itulah kemudian dituangkan menjadi buletin dan dionlinekan di website pondok dengan alamat pptialfalahsalati.ga